Di pojok ubin kamar
Meringkuk kedinginan
Menyelami malam
Dingin kian tak karuan
Di pojok ubin kamar
Terengah kepanasan
Dibanjiri peluh
Dalam selimut tebal malam
Merindukan dingin menyapa
Tapi disana, orang tak mau
Ketika hangat menyapa
Hati diambil dan terombang ambing olehnya
Ah ya, hanya aku seorang ditekan rindu
Seperti pungguk merindukan bulan
Aku adalah bocah yang lugu
Baru dihiggapi, disisipi, dan dikenali
Untuk setiap bongkah hati yang kuberi
Maka aku rindu pada ubin pojok kamar dulu
Ketika dingin malam menjadi kawan
Hening dalam malam tak bertepi
Melewati gulita dikesendirian
Pada hati yang dihinggapi kebekuan
Tak memikirkan remeh temeh yang datang tanpa kejelasan.
Rindu saat hati dicengkrami dingin
Kala diri tak ditelanjangi, dipaksa menanggalkan pakaian yang melekat.
Apa aku harus memungut setiap ego yang kubuang?
Biarkan aku meredam hati dalam dingin malam
Melarutkan hati yang tersiksa
Antara ego dan rindu
Masihkah kau menjaga hatiku ?